Labuan Bajo, Okebajo.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan pelatihan bertajuk Promosi Desa Wisata “Beli Kreatif Desa Wisata” (Beti Dewi) 2024 di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Kamis-Jumat,18-19 Juli 2024.
Program Beti Dewi 2024 ini menyasar 10 Desa Wisata terbaik di Kabupaten Manggarai Barat, yakni desa wisata Liang Ndara, Wae Lolos, Golo Bilas, Tondong Belang, Batu Cermin, Papagarang, Komodo, Loha, Coal dan Siru.
Pelatihan ini dibuka resmi oleh
Kepala Dinas Parekrafbud Kabupaten Manggarai Barat, Stefan Jemsifori dan diikuti oleh para Kepala Desa, Ketua Pokdarwis, pelaku UMKM dari kesepuluh desa wisata tersebut serta para narasumber berkompeten.
Tujuan pelatihan
Saat peluncuran program tersebut sebelumnya, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan program ini bertujuan untuk memperkuat produk wisata dan ekonomi kreatif, khususnya dalam membantu pengelola desa wisata untuk membuat paket-paket wisata.
Beti Dewi tidak hanya memperkenalkan promosi destinasinya tapi harus mendorong produk ekonomi kreatifnya dan berkolaborasi memperkenalkan SDM yang lebih baik, sehingga melalui pelatihan diharapkan dapat meningkatkan SDM pengelola desa wisata.
Saat ini program Beti Dewi telah memperluas kolaborasi dengan stakeholder pariwisata termasuk dengan 5 online travel agent (OTA) di antaranya Traveloka, Tiket.com, Mister Aladin, dan Atourin & Djalanin.com sebagai salah satu platform online terbesar di Asia Tenggara.
“Kami akan siapkan desa wisata dengan sebaik-baiknya, sehingga yang merasakan dampak positif pariwisata bukan hanya kelompok atas, tapi juga di semua bidang, dan lintas sektor,” kata Menparekraf.
Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat kesempatan untuk melakukan onboarding produk parekraf di online travel agent tersebut
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono menjelaskan selama dua tahun ini Kemenparekraf sudah mendampingi 369 desa hingga mereka onboarding, dan sudah ada 712 paket wisata yang terjual melalui OTA mitra Kemenparekraf.
“Harapan kami ini akan meningkatkan pendapatan desa wisata yang sudah terkurasi dari Kemenparekraf. *
Robert Perkasa