Kerusakan Drainase Diduga Akibat Aktivitas Mobil Ekspedisi, Pemda Manggarai Lansung Tinjau Lokasi

Avatar photo
Camat Langke Rembong, Lurah Mbaumuku, dan pihak Dishub Kabupaten Manggarai saat meninjau tempat aktivitas mobil ekspedisi yang diduga menjadi sumber kerusakan saluran drainase di SPBU Mbaumuku. Foto/MK

Ruteng | Okebajo.com | Keluhan warga Mbaumuku terhadap kerusakan saluran drainase, ancaman kerusakan badan jalan, dan bahu jalan yang sering terjadi di sekitar SPBU Mbaumuku dan SpringHill telah mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang.

Camat Langke Rembong, Yohanes Emiliano A. Ndahur, Lurah Mbaumuku, Marselinus Tonggo, dan Kabid LLAJ Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai melakukan kunjungan ke lokasi untuk meninjau langsung terkait masalah yang dikeluhkan oleh warga pada Selasa, 4 Juli 2023.

Dalam kunjungan mereka, Camat Langke Rembong, Lurah Mbaumuku, dan pihak Dishub Kabupaten Manggarai mengamati kondisi di sekitar tempat aktivitas salah satu ekspedisi yang diduga menjadi sumber masalah.

Langkah cepat yang diambil oleh Camat Langke Rembong, Lurah Mbaumuku, dan pihak Dishub Kabupaten Manggarai mendapat apresiasi dari warga setempat.

Stef, salah satu warga Mbaumuku, mengungkapkan kegembiraannya atas respons cepat pemerintah dalam menanggapi masalah yang terjadi di masyarakat.

“Ini yang kita tunggu dari Pemerintah saat ini, yang cepat mengambil langkah untuk melihat persoalan yang terjadi di masyarakat,” ujar Stef.

Mereka menyadari pentingnya menjaga kualitas jalan, saluran drainase, dan kenyamanan lingkungan di sekitar Gereja tersebut.

Stef mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi kerusakan yang bisa terjadi jika masalah ini dibiarkan terus berlanjut.

“Tugas kita bersama untuk menjaganya. Kalau dibiarkan rusak, atau sampah berserakan karena saluran drainase rusak, serta timbul kegaduhan saat terjadi aktivitas bongkar muat barang di tempat ekspedisi tersebut, itu tidak bagus,” ungkap Stef.

Warga berharap pemerintah dapat mengambil tindakan tegas untuk memperbaiki situasi ini dan menertibkan aktivitas ekspedisi yang diduga mengganggu kenyamanan warga sekitarnya.

Camat Langke Rembong Yohanes Emiliano A. Ndahur kepada media ini menjelaskan bahwa pengaturan arus dan jaringan lalu lintas kendaraan merupakan kewenangan Dinas Perhubungan, dan mereka telah berkoordinasi dengan pihak tersebut.

“Tindakan selanjutnya akan diambil oleh Dinas Perhubungan setelah melakukan evaluasi yang mendalam terkait kondisi di lapangan,” jelasnya

Camat Emiliano juga menyebut bahwa masalah ini harus dilihat secara komprehensif dan bijaksana.

“Dalam proses pengambilan keputusan, informasi yang ada di lapangan akan menjadi dasar untuk menemukan solusi terbaik. Pertimbangan terhadap kapasitas jalan juga akan menjadi fokus dalam penanganan masalah ini,” tutupnya

Lurah Mbaumuku, Marselinus Tonggo, menyampaikan harapannya agar kedepannya tidak ada lagi aktivitas mobil ekspedisi yang bertonase besar di lokasi tersebut.

Meskipun keputusan mengenai hal ini berada di tangan Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai, Lurah Marselinus menegaskan bahwa perannya adalah dalam koordinasi untuk memantau kondisi lapangan.

Sementara itu, Kepala Bidang LLAJ Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan tindak lanjut terhadap pantauan lapangan yang dilakukan pada hari ini.

“Pihak ekspedisi yang beroperasi di Kelurahan Mbaumuku akan dipanggil ke kantor pada Rabu, 5 Juli 2023. Keputusan mengenai langkah selanjutnya akan diinformasikan setelah pertemuan tersebut,” jelasnya

Pantauan lapangan ini melibatkan tidak hanya Camat Langke Rembong, Lurah Mbaumuku, dan Dushub Manggarai, tetapi juga staf dari ekspedisi serta RT setempat.

Berita sebelumnya bahwa aktivitas mobil ekspedisi menjadi sorotan masyarakat setempat karena diduga menjadi penyebab kerusakan saluran drainase di sekitar SPBU Mbaumuku dan SpringHill yang terletak di Kelurahan Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai, NTT.

Masalah ini sudah berlangsung lama dan meskipun saluran drainase tersebut sering diperbaiki, namun kerusakannya terus terjadi akibat aktivitas bongkar muat dari salah satu perusahaan ekspedisi yang beroperasi di tempat tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *