Lapor Polisi, Ardi dan Daniel Diduga Terlibat Pemufakatan Jahat Bisnis Jual Beras di Pagal

Wilibrodus Broto saat Melaporkan Ardi dan Daniel ke Polres Manggarai - Foto: Okebajo/Adrianus Paju

Ruteng, Okebajo.com – Dugaan pemufakatan jahat terduga pelaku dalam kisruh jual beli beras di Pagal, Kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT, kini mulai terkuak.

Hal ini diketahui, lantaran Wilibrodus Broto selaku korban mengakui telah mengantongi bukti kuat, bahwa dua orang penjual beras yang disebut-sebut bernama Ardi dan Daniel ikut terlibat dalam praktik haram penipuan itu.

Setelah mengantongi bukti- bukti kuat, korban akhirnya melaporkan terduga pelaku Ardi dan Daniel ke polres Manggarai pada Senin, 20 Maret 2023 lalu.

Laporan itu tertuang dalam
Surat Tanda Penerimaan Laporan bernomor: STPL/ 72. b/ III/ 2023/ SPKT/ RES. MANGGARAI/ POLDA NTT.

Korban meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan jahat terduga pelaku, Ardi dan Daniel.

“Karena saya sudah melaporkan secara resmi kedua saudara terduga pelaku, yaitu Daniel dan Ardi, besar harapan saya agar bapak Kapolres Manggarai segera menangani kasus ini dengan cepat dan tegas”, kata Wilibrodus saat diwawancara wartawan di Pagal, Jumat (24/3) malam.

Korban beberkan bukti kuat keterlibatan Ardi

Dugaan keterlibatan Ardi atas praktik haram itu diakui korban berdasarkan bukti rekaman komunikasi telephone seluler serta pesan berupa chat yang terjalin di antara keduanya.

Salah satunya, terkait permintaan Ardi kepada korban untuk tidak melaporkan kasus ini ke polisi, melainkan mediasi kekeluargaan antara mereka.

Atas permintaan itu, korban menduga jika Ardi terlibat di dalamnya.

“Kalau dia tidak terlibat dalam kasus penipuan ini, lalu mengapa merasa seperti pelaku?”, tanya Wilibrodus.

Tak sampai di situ, bukti lainnya keterlibatan Ardi terkait pengakuan Ardi menyanggupi pengembalian uang kerugian Wilibrodus sebesar Rp49.000.000.

Anehnya, dari total kerugian itu, ungkap Wilibrodus, yang siap dikembalikan Ardi senilai Rp45.000.000, dimana sebesar Rp15.000.000 akan ditransfer dengan alasan yang tidak diketahui, dan sebesar Rp30.000.000 lainnya ditawarkan Ardi sebagai harga pembelian mobil milik rekannya bernama Daniel yang saat ini masih ditahan Wilibrodus sebagai jaminan.

Dengan begitu, total Rp45 juta kerugian Wilibrodus dapat dikembalikan.

Lantas, perilaku Ardi terkait keinginannya mengembalikan uang tersebut memperkuat dugaan Wilibrodus jika Ardi dan Daniel saling bekerjasama.

“Kalau dia balik utuh saya punya uang Rp.49.000.0000, saya terima. Dan saya menduga Ardi bekerja sama dengan Daniel untuk menipu saya”, tegas Broto.

Menakar peran Ardi dan Daniel dalam kasus ini

Nama Ardi dan Daniel disebut-sebut dalam kasus ini bermula ketika pada Senin, 6 Maret 2023 lalu, sekitar pukul 10.00 Wita, Wilibrodus didatangi oleh Daniel di lapak dagangannya yang berlokasi di wilayah pasar Pagal, kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.

Daniel datang bersama seorang rekan Wilibrodus yang juga diketahui sebagai pedagang pasar Pagal bernama Fransiskus Ncuring untuk menawarkan bisnis jual beli beras.

Kala itu, Daniel mengakui jika dirinya merupakan anak buah dari seorang agen penjualan beras asal Lembor, Manggarai Barat. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan diantara keduanya, dimana Wilibrodus siap membeli sebanyak 5 ton beras yang ditawarkan Daniel dengan harga senilai Rp610.000 per 50 kilogramnya, termasuk ongkos muatan.

“Malamnya melalui pesan Whatsapp, Deni kemudian menghubungi saya dengan mengatakan jika beras yang telah dipesan akan dihantarkan pada Selasa 7 Maret 2023. Saya pun mengatakan bahwa transaksi pembayaran akan dilakukan usai dilakukan pengecekan kualitas beras yang dihantarkan di tempat. Dan itu juga kami sepakati”, beber Wilibrodus.

Pada Rabu, 8 Maret 2023, beras 5 ton pesanan Wilibrodus akhirnya tiba di Pagal menggunakan 2 unit mobil. Salah satu mobil muatan beras itu ditumpangi oleh si Ardi.

Ardi sendiri, terang Wilibrodus, disebut-sebut pengendara (sopir) mobil itu sebagai bosnya atau agen dari beras yang dihantarkan.

“Sebelum beras diturunkan, Ardi sempat menanyakan harga yang ditawarkan. Dan saat itu, Ardy sempat gelisah usai mendegar jawaban saya jika tawaran yang telah disepakati Rp610.000. Setelah itu, Ardi langsung menghilang entah kemana. Laku munculah si Deni yang telah bersepakat dengan saya itu”, tuturnya.

“Karena sesuai kesepakatan, diturunkanlah beras-beras oleh sopir kedua mobil itu. Lalu saya bersama Deni masuk kedalam lapak untuk melakukan transaksi pembayaran. Totalnya senilai Rp61.000.000”, sambungnya.

Selanjutnya, Deni  meminta Wilibrodus untuk mentranferkan uang beras tersebut senilai Rp20 juta dengan menyodorkan nomor rekening bosnya bernama Nuski. Sisanya senilai Rp49 juta akan diberikan tunai kepada Deni saat itu juga.

“Uang itu berhasil terkirim ke nomor rekening tujuan yang diberikan Deni”, ungkapnya.

Ardi mengaku sebagai pemilik mobil dan beras tetapi tidak diakui sopirnya sendiri

Usai melakukan semua proses yang disepakati bersama Deni, kembali si Ardi muncul menemui Deni dan Wilibrodus di lapak dagangan.

Sesaat kemudian, salah satu sopir dari mobil lalu mempertanhakan soal uang beras tersebut dan dijawab Wilibrodus jika uang tersebut telah diserahkan ke Deni dan telah mentransferkan uang itu ke Nuski senilai Rp28.950.000. Semnetara sisa Rp12 juta masih ditangan Deni sendiri.

“Saling adu mulut pun mulai tak terhindarkan diantara mereka. Deni mengklaim bahwa uang itu bukan urusan si sopir lagi dan sebaliknya si sopir mengklaim bahwa uang itu harus diterimanya untuk ia serahkan kepada bos mereka”, terang Wilibrodus.

Anehnya, kata Wilibrodus, ditengah perdebatan keduanya itu, sang sopir menyebut bosnya bernama Luki alias Nuski bukan Ardi yang mengaku jika mobil dan beras yang dihantarkan itu miliknya.

“Karena itu, si Deni ini tidak menerima dan mengarahkan agar persoalan tersebut mesti diselesaikan oleh pihak berwajib. Kami lalu ke Polsek Cibal mengurus masalah itu, hari itu juga. Setelah mendengar keterangan mereka, pihak kepolisian mengarahkan Deni membuat laporan resmi ke Polres Manggarai.

Beras Kembali Diangkut Ardi, Deni Polisikan Nuski

Sikap Deni yang mulanya tak dicurigai mulai terkuak saat memberikan keterangan di Polsek Cibal.

Deni yang sebelumnya mengaku sudah menjalin kerjasama dengan si Nuski sejak 6 tahun lalu mulai mengungkapkan fakta yang sebenarnya jika Deni mengenali Nuski dari group akun Facebook Juak Beli Beras Manggarai.

“Dari situlah saya mulai menyadari jika Deni ternyata telah membohongi saya sejak awal. Saya akhirnya mengambil uang sisa yang masih di pegang Deni”, kesal Wilibrodus.

Atas pengakuannya Deni itu, Ardi lalu kembali mengangkut beras yang telah diturunkan di lapak Wilibrodus hingga akhirnya kasus ini terbuka ke publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *