Labuan Bajo | Okebajo.com | SMAK St. Claus Werang meraih Juara I lomba Cerdas Cermat HIV AIDS tingkat SMA/SMK di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sekolah yang bermarkas di Teong Toda, Kecamatan Sano Nggoang itu mengoleksi nilai tertinggi 2775 dari 6 sekolah peserta lainnya.
Sementara SMA Negeri 1 Komodo meraih Juara II dengan total nilai 2500. Juara III diraih SMK Negeri 1 Labuan Bajo dengan total nilai 2450.
21 peserta dari 7 sekolah
Sebanyak 7 SMA/SMK peserta lomba (dari 12 sekolah yang diundang), yakni SMA Katolik St.Ignatius Loyola Labuan Bajo, SMA Negeri 1 Komodo, SMK Negeri 1 Labuan Bajo, SMK Stella Maris Labuan Bajo, SMA Negeri 2 Komodo, MAN Labuan Bajo dan SMA Katolik St. Claus Werang.
Masing-masing sekolah mengutus 3 orang peserta lomba Cerdas Cermat dan satu orang peserta lomba pidato yang digelar Selasa, 31 Oktober 2023. 21 peserta berlomba menjawab puluhan pertanyaan Dewan Juri seputar HIV AIDS.
Opening Ceremony
Opening ceremony diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars HIV/AIDS. Selanjutnya sambutan singkat Sekretaris KPA Manggarai Barat, Dr. Bernadus Barat Daya sekaligus membuka kegiatan lomba dengan resmi.
Kegiatan lomba Cerdas Cermat ini didahului dengan pembacaan tata tertib dan petunjuk teknis oleh Juri Adrianus Adi.
Test HIV AIDS gratis
Di sela-sela kegiatan ini, seluruh peserta lomba juga menjalani pemeriksaan HIV AIDS secara gratis oleh tim medis dari Puskesmas Labuan Bajo yang diundang oleh KPA Mabar.
“Terima kasih kepada semua peserta yang telah mengikuti lomba Cerdas Cermat ini. hal positif yang kami amati dalam kegiatan ini adakah bahwa seluruh peserta sudah menyiapkan dirinya dengan sangat baik. Ini terbukti ketika semua pertanyaan Dewan Juri daoat dijawab dengan baik. Kami memberikan Piagam Penghargaan kepada seluruh peserta lomba dan juga untuk Setiap Sekolah yang mengikuti kegiatan ini.
Kami juga memohon maaf kepada teman-teman dan kepada bapa ibu Guru atas kekurangan kami dalam pelaksanaan kegiatan ini. Terus terang kami banyak kekurangan dalam kegiatan ini yang akan kami perbaiki pada kegiatan selanjutnya”, kata Barat Daya di ujung kegiatan lomba tersebut.
Tanggung jawab bersama
Berita sebelumnya, perlombaan ini untuk menggenjot potensi akademik para siswa sekaligus mempertajam kepedulian siswa untuk ikut terlibat dalam memerangi HIV/AIDS.
Perlu diketahui bahwa HIV/AIDS telah menjadi momok yang menakutkan bagi publik global saat ini. Untuk itu, semua elemen, termasuk para siswa mempunyai tanggung jawab untuk menekan laju penyebaran virus ini.
Three Zero tahun 2030
Sekretaris KPA Manggarai Barat, Dr. Bernadus Barat Daya menyebut badan dunia internasional WHO telah mematok target agar pada tahun 2030 yang akan datang, HIV/AIDS harus berada di posisi nol (zero).
Ia menjelaskan tagline Three Zero (3Z) menjadi tantangan bersama untuk dapat diwujudkan. Semua negara harus mencapai angka nol dalam 3 hal penting yaitu: zero Inveksi HIV baru, zero Kematian karena HIV/AIDS, dan zero Stigma/Diskriminasi.
Dalam kaitan itu, program utama KPA Manggarai Barat adalah terus melakukan sosialisasi informasi tentang HIV/AIDS, dan melakukan test HIV gratis bagi masyarakat.
Selain itu, KPA Mabar juga menyasarkan isu-isu HIV/AIDS itu secara lebih luas ke kalangan kaum muda (siswa/siswi SLTA).
“Salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui ajang perlombaan Cerdas Cermat dan Pidato dengan isu utama HIV/AIDS yang diadakan antar sekolah SMA/SMK di kota Labuan Bajo maupun di luar kota”, jelas Bernadus Barat Daya.
Tujuan kegiatan
Barat Daya menerangkan kegiatan perlombaan ini, tentu saja untuk mengasah potensi akademik siswa dalam membangun argumentasi dan merefleksikan aneka isu seputar HIV/AIDS.
Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan agar para siswa terlatih dalam berpikir logis, sistematis, dan reflektif. Senada dengan poin ini, melalui kegiatan perlombaan akademik, para siswa bisa mengembangkan kemampuan berbahasa baik melalui tulisan maupun secara lisan.
“Hal yang tidak kalah pentingnya melalui kegiatan ini agar para siswa semakin sadar dan responsif dalam mengambil langkah-langkah agar tidak terpapar HIV/AIDS dan mengambil prakarsa untuk mengatasi problem pelik ini”, terang Dr. Bernadus Barat Daya, Minggu (29/10/2023).
Tema kegiatan
Tema umum kegiatan ini : “Mabar Tanpa HIV/AIDS, Pariwisata Tanpa HIV/AIDS“. Khusus untuk lomba Pidato, tema besar ini bisa dielaborasi dalam beberapa Sub-tema:
HIV/AIDS, Tantangan Pengembangan Pariwisata di Mabar.
Menjadikan Mabar sebagai Kabupaten Bebas Virus HIV/AIDS.
Stop Diskrimiasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Cegah HIV/AIDS dengan Setia Pada Pasangan.
Mari Berperang Melawan HIV/AIDS
Langkah Konkret untuk Mewujudkan 3 Zero
Penanganan terhadap Penderita HIV/AIDS
Menerapkan Aktivitas Pariwisata yang Sehat.
Dia jelaskan kriteria penilaian lomba pidato mengacu pada kesesuaian tema, judul, dan isi pidato, sistematika atau tahapan penyampaian pidato, penggunaan bahasa yang bagus dan menarik bagi audiens, vokal/artikulasi/intonasi dalam berpidato, gaya dan improvisasi dalam berpidato serta ketepatan waktu
Peserta kegiatan
Event ini tentu terbuka untuk semua SMA baik yang ada di dalam kota Labuan Bajo maupun yang berada di luar area Labuan Bajo. Tetapi, agar lebih mudah dalam pengaturannya, maka pihak panitia hanya memilih 12 sekolah.
Masing-masing sekolah mengirim 4 orang peserta. Lomba Pidato 1 orang peserta dan Lomba Cerdas Cermat 3 orang peserta.
Panitia kegiatan ini juga telah menyiapkan hadiah berupa uang tunai untuk pemenang 1 sampai 3 untuk dua mata lomba. Selain itu, Panitia juga memberikan Piagam Penghargaan kepada semua peserta dan Dewan Juri.
Panitia telah memilih beberapa juri yang dianggap mempunyai kompetensi dalam bidang yang dilombakan. Jumlah juri untuk dua mata lomba ini adalah 7 orang. 4 orang juri dari luar lembaga KPA dan 3 juri dari KPA.
Waktu dan tempat kegiatan
Kegiatan ini digelar selama tiga hari, 30 Oktober – 1 November 2023. Semua aktivitas perlombaan dilaksanakan di Family Center Verbiti SKY Provinsi SVD Ruteng di Ketentang-Labuan Bajo, Jln. Dei Verbiti No. 1 Ketentang-Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibebankan pada dana hibah (APBD tahun anggaran 2023) yang disalurkan melalui KPA Mabar.
Berhasil tidaknya kegiatan ini, sangat ditentukan oleh tingkat antusiasme dan partisipasi semua komponen di daerah ini.
“Untuk itu, kami sangat mengharapkan kerja sama dan tanggapan yang positif baik dari para guru maupun para siswa untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan ini. Prinsip utama dari kegiatan ini adalah ‘dari kita, oleh kita dan untuk kita’. Dengan itu, kita memiliki energi dan kapital yang cukup dalam mengangkat senjata perlawanan terhadap HIV/AIDS yang telah menjadi musuh bersama (common enemy) itu”, tandasnya. *